Breaking News

9 Jenis Seni Patung Dan Sejarahnya


Seni patung adalah kegiatan menciptakan sebuah objek tiruan berbentuk tiga dimensi yang bernilai estetika, dengan cara memahat, mencetak atau merangkai.

Patung biasa digunakan baik sebagai symbol, peringatan, penghormatan kepada tokoh atau peristiwa tertentu, serta sebagai hiasan yang dapat dilihat mata sebagai bentuk keindahan.

Patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Tak jarang juga digunakan bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading.

Bahan lain yang lebih umum dan relative murah, digunakan bahan manufaktur seperti resin, termasuk kayu, keramik, dan logam. Berikut 9 Jenis Seni Patung Dan Sejarahnya.

Patung Artefak


Karya patung pertama kali ditemukan di peradaban Lembah Indus (3300-1700) SM. Ini adalah salah satu contoh awal karya patung di dunia.

Sedangkan artifak-artifak patung yang ditemukan di Tiongkok tertua yang dipajang dimuseum berasal dari beberapa periode sejarah.

Dinasti Zhou (221 – 1066 SM) menghasilkan bermacam-macam jenis bejana perunggu cetak dengan hiasan yang rumit.

Dinasti Qin (221-206 SM) yang terkenal dengan patung barisan tentara yang dibuat dari terracota. Dinasti Han (206 sm– 220 SM) dengan patung-patung figur yang mengesankan kekuatan.

Patung Artefak diciptakan dan disimbolkan mencerminkan tempat asal di mana patung tersebut dibuat. Berdasarkan bahan dan teknik yang digunakan serta fungsinya, karya patung berlainan dari satu daerah ke daerah lain.

Patung Relief


Seni patung relief sudah ada kira-kira sejak 3200 sm. Patung relief adalah salah satu jenis patung yang menempel pada permukaan dinding. Biasanya patung jenis relief ini menceritakan adegan penting yang terdapat dalam suatu cerita di zaman dahulu.

Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno. Di Indonesia sendiri, relief pada dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya.

Di Eropa, ukiran pada kuil kuno Parthenon juga masih bisa dilihat sampai sekarang sebagai peninggalan sejarah Yunani Kuno.

Seniman Yunani biasanya meracik relief yang menggambarkan eksploitasi militer dengan perumpamaan mitologi, misalnya relief-relief tentang pertempuran dengan bangsa Athena melawan kelompok Kentaur yang melambangkan sebuah penaklukan kaum berperadaban arah bangsa tak beradab.

Patung Religi


Kemudian sekitar tahun 3000 SM, setelah Hinduisme, Buddhisme dan Jainisme berkembang lebih jauh, India menciptakan patung-patung tembaga serta pahatan batu dengan tingkat kerumitan yang ebih besar, seperti yang terdapat pada hiasan-hiasan kuil Hindu, Jain dan Buddha.

Dinamakan patung religi karena selain dari estetika, jenis patung ini juga dibuat untuk tujuan sarana beribadah. Misalnya, untuk menghormati dewa atau untuk mengenang orang-orang yang diagungkan seperti raja atau pimpinan keagamaan atau komunitas mereka.

Patung juga dianggap memiliki sejarah tinggi atau dianggap sebagai dewa. Bahkan dijadikan simbol orang-orang yang di teladani dan dimoyangkan kesholehannya, sehingga patung identik sebagai simbol tuhan dalam suatu sistem agama tertentu.

Patung Monumen


Diperkirakan orang-orang membuat patung monument sejak tahun 1200 SM, melalui beberapa patung peninggalan bangsa romawi dan yunani.

Patung monumen biasa dibuat untuk peringatan sebuah peristiwa atau kejadian yang bersejarah. Juga untuk mengenang jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok kenegaraan.

Seringkali patung ini dibuat pada sebuah negara baik sebagai sebagai lambang sosial maupun untuk membangun ruang bagi citra publik supaya teratur.

Jenis patung monumen juga sering dijadikan sebagai objek wisata khas disuatu negara, karena patung jenis ini memiliki sifat yang khas pada suatu negara tertentu.

Karena bukan hanya memiliki nilai seni yang tinggi, tapi juga sebuah cerita sejarah yang membentuk sebuah negara atau daerah tertentu menjadi berdaulat. Itu sebabnya, di satu negara, patung jenis ini dianggap sebagai suatu bukti sejarah dan memiliki sisi kebanggaan tersendiri

Patung Figuratif


Patung figur dari tanah liat tertua yang dikenal di Afrika Selatan berasal dari tahun 400 sampai 600 m. Figur dari tanah liat ini memiliki tampilan berupa gabungan antara manusia dan binatang.

Selain patung tanah liat, ada juga sandaran kepala dari kayu yang dikuburkan bersama pemiliknya dalam makam. Sandaran kepala ini berupa bentuk geometris atau figur binatang .

Pada zaman renaissance, seni patung juga turut dihidupkan kembali, bahkan dalam beberapa kasus lebih dulu dibandingkan dengan karya seni lain.

Salah satu tokoh penting dalam masa ini adalah Donatello dan Michelangelo, dengan karya patung perunggunya. Patung David karya Michelangelo merupakan karya patung awal zaman Renaissance dengan memakai gaya kontraposto dalam menggambarkan figur manusia.

Patung figuratif merupakan jenis patung yang dibentuk dengan meniru bentuk yang ada dalam kehidupan nyata seperti bentuk yang menyerupai bentuk manusia, hewan, hingga tumbuhan.

Patung Klasik 


Seni patung klasik Eropa merujuk pada seni patung dari zaman Yunani Kuno, Romawi kuno serta peradaban Helenisasi dan Romanisasi atau pengaruh mereka dari sekitar tahun 500 SM sampai dengan kejatuhan Roma di tahun 476 m.

Istilah patung klasik juga dipakai untuk patung modern yang dibuat dengan gaya klasik. Patung-patung klasik Eropa memiliki ciri-ciri seperti :

- Figur badan penuh: berupa laki-laki muda atletis atau wanita telanjang.

- Portrait: menunjukkan tanda-tanda usia atau karakter yang kuat.

- Memakai kostum serta atribut dewa-dewi klasik

- Naturalisme yang observative, seringkali memakai model sungguhan.

Bentuk patung telanjang biasanya diterima secara luas oleh masyarakat, didasari pada lamanya tradisi yang mendukungnya.

Tapi adakalanya, ada yang berkeberatan dengan tema ketelanjangan ini, biasanya dari kalangan fundamentalis moral dan relijius. Contohnya, beberapa patung Yunani koleksi Vatikan dihilangkan penisnya.

Patung Dekoratif


Patung dekorasi mulai dipelopori sejak abad ke 18 pada budaya barat di eropa. Jenis patung ini berfungsi untuk menghiasi suatu bangunan atau suatu tempat menurut gagasan seniman.

Karya patung dekoratif bisa kita temukan, baik ditaman pribadi maupun taman umum. Tujuannya untuk mempercantik atau memperindah pemandangan di sekitarnya.

Patung ini sebenarnya lebih ditekankan pada sifat dan kegunaan, dibandingkan struktur design yang harus berbeda, karena bisa besifat abstrak, imitative, klasik, figurative dll, tergantung suasana tema akan kebutuhan lokasi yang menuntut kesan alami.

Namun karena konsep dari patung ini sendiri diperuntukan sebagai dekorasi, maka figure yang dipilih juga sesuai dan setara dengan tema yang ada, sehingga lebih memliki kesan inovatif dan kreatif terhadap para seniman pembuatnya.

Patung Abstraktionis


Patung Abstraktionis merupakan jenis patung yang bentuknya tidak menyerupai bentuk dalam kehidupan nyata. Ini merupakan salah satu dari seni rupa modern di abad 20.

Kemunculan jenis seni patung abstrak tidak lepas dari perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat, sehingga membingungkan manusia.

Perubahan tersebut merupakan dinamika perubahan manusia dalam masyaratkan tertentu kedalam keadaan lain. Patung ini juga sering dikait-kaitkan dengan bentuk protes sosial yang terjadi dimasyaratkan tertentu.

Biasanya patung abstrak juga disebut sebagai patung non-figuratif yang hanya menampilkan garis, lekukan atau bagian tertentu dari suatu objek, sehingga tidak menyerupai bentuk asli dalam kehidupan nyata.

Patung ini secara umum telah meninggalkan bentuk-bentuk alam, yang dalam perwujudannya bersifat abstrak. Karya ini tampak pada karya Rita Widagdo yang tidak pernah sedikitpun menampilkan bentuk yang umum dikenal seperti bentuk-bentuk yang ada di alam.

Ia mengolah elemen- elemen rupa tri-matra seperti; garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur- unsur rupa tersebut sebagaimana adanya , tidak mewakili konsep atau pengertian tertentu.

Patung Kerajinan


Berasal dari namanya, patung kerajinan adalah jenis patung yang murni diproduksi untuk tujuan komersial atau bebas diperjual belikan. Baik untuk hiasan rumah, taman dan lain sebagainya.

Patung kerajinan mulai berkembang sekitar tahun abad 20, dimana saat itu karya patung kebanyakan tidak di jual bebas dipasar-pasar, melainkan dibuat secara khusus sesuai keinginan pemesan patung.

Sebelum abad ke 20, anak-anak sudah mulai menggunakan patung mini sebagai objek mainannya. Karena pada saat itu, produk seperti plastik pertama kali ditemukan dan dibuat pada tahun 1862 oleh Alexander Parkes yang berbahan selulosa. Bahan temuan Parkes ini disebut Parkesine.

Pada tahun 1907, seorang ahli kimia dari New York yang bernama Leo Baeklend berhasil membuat bahan sintetis pertama. Dia mengembangkan Bakelite yang merupakan resin cair.

Material ini tidak terbakar, tidak mencair, dan tidak meleleh dalam larutan asam cuka. Hal tersebut menyebabkan bahan ini ketika terbentuk tidak bisa berubah lagi.

Setelah saat itu, banyak mainan berjenis patung diproduksi dan diperjualbelikan secara bebas. Dan berkembang samapi sekarang dengan rupa-rupa model dan bahan.


Sumber Referensi :
www.pustakapengetahuan.com
www.zonareferensi.com