12 Perbedaan Psikologi Laki-laki dan Perempuan
Laki-laki dan perempuan sebenarnya memiliki kodarat yang berbeda. Ada hal yang bisa maupun tidak bisa dilakukan oleh keduanya.
Mesipun secara umum keduanya terlihat mampu, hal itu hanyalah pada kasus-kasus tertentu, yang bisa dibilang tidak biasa atau tidak pada umumnya.
Berikut ini adalah 12 Perbedaan Psikologi Laki-Laki Dan Perempuan baik secara prilaku maupun tingkah laku.
1. Kepercayaan Diri

Ketika seorang pria berkaca, maka yang ada di pikirannya adalah, dia bergaya bak laki-laki dengan otot besar dan sixpack, meskipun yang terlihat tidak demikian.
Sedangkan wanita yang sudah seksi sekalipun akan merasa minder dengan berat badan yang hanya naik 0,0000000000001 gram saja.
Maka tak heran perempuan seksi diluar sana, masih merengek dan tak jarang yang masih mengkonsumsi obat kurus.

Perempuan cenderung makhluk yang sangat perfectsionis, belajar secara detail mungkin menjadi kepuasan tersediri dalam hidupnya.
Terkait atas indra penglihatan, ada perbedaan yang cukup jelas antara pria dan wanita. Pria dapat melihat tulisan lebih baik, dan dapat melihat lebih baik dalam kegelapan, sedangkan wanita dapat melihat warna lebih baik, dengan jangkauan penglihatan yang lebih luas.
Mungkin terkait atas penglihatan warna yang lebih baik, makanya, wanita lebih mempunyai kekebalan yang lebih baik terkait buta warna.
Agar seorang wanita menderita buta warna, kedua orang tuanya harus menderita buta warna juga, baik hanya sebagai bawaan (carrier) atau penderita.
Sedangkan pria, cukup salah satu orang tuanya yang menderita buta warna, baik itu bersifat carrier atau tidak.

Hal ini memperbolehkan mereka untuk lebih mendalami perasaan mereka, dan lebih baik mengekspresikan diri mereka.
Mungkin karena inilah wanita lebih baik dalam menangani anak-anak. Ironisnya, semakin besar sistem limbic, maka semakin besar peluang depresi, apalagi jika sedang dalam siklus menstruasi atau perubahan hormon sehabis melahirkan.

Terkait atas kebersihan, wanita lebih terbiasa menyediakan segala sesuatu sebelum hal tersebut terjadi. Seperti, mereka akan membawa tisu, sisir, kaca atau bahkan gunting kuku. Sedangkan pria hanya membawa diri, dompet dan handphone.
Inilah yang menyebabkan wanita lebih bersih dibandingkan pria, karena mereka telah memiliki perlengkapannya sendiri. Hal ini mungkin disebabkan karena wanita memiliki penciuman yang lebih baik dibandingkan pria.
Penelitian menunjukkan bahwa terkait atas penciuman, wanita mengaktifkan wilayah otaknya lebih banyak dibandingkan pria.

Tidak perlu menunggu lama bagi kaum pria untuk mencari solusi. Hal tersebut disebabkan logika berpikira pria yang dominan pada menganalisa masalah dan tidak mau membuang-buang waktu.
Sedangkan kaum wanita, lebih terpaku pada literature yang ada secara tradisi. Hal itu tentu dikarenakan sifat feminim kaum wanita yang serba teratur dan bersih dalam segala situasi.

Sedangkan pria hanya akan mulai packing kopernya 5 menit sebelum pergi ke bandara, itu yang menurutnya tepat dilakukan.
Pria mempunyai ingatan yang lebih pendek dibandingkan wanita. Hal inilah biasa yang membuat pria terkadang berada di pihak yang salah karena telah merupakan kejadian-kejadian penting seperti ulang tahun dan sebagainya.
Sedangkan wanita akan mengingat segalanya, dan mereka tidak akan membiarkan suatu isu terlupakan hingga isu itu benar-benar selesai. Bahkan walaupun isu itu telah selesai, mereka tetap akan mengingatnya.
7. Komunikasi

Di sisi lain, pria lebih berorientasi tindakan, sedikit berbicara dan agak lebih menyendiri. Pria memiliki kesulitan dalam hal emosi yang tidak dibicarakan.
Jadi, pada saat seorang pria menanyakan seorang wanita apakah ada yang salah, dan wanita itu menjawab "Tidak ada," maka ia akan menganggapnya benar-benar tidak ada.
Pusat Keterampilan komunikasi & bahasa tubuh didalam otak wanita jauh lebih besar daripada pusat komunikasi yang berada di dalam otak Pria.
Dua bagian di otak yang bertanggungjawab dalam fungsional bahasa (linguistik), ditemukan bahwa, pada wanita lebih besar daripada pria.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita lebih cepat beradapatasi dalam subjek berbasis bahasa dan pemikiran terkait bahasa.
Pria melakukan pemrosesan bahasa hanya pada satu sisi otak saja sedangkan wanita melakukannya pada kedua sisi.

Pria lebih jauh tertarik dengan melihat penampilan wanita. Pria bisa dengan mudah melekat pada seorang wanita, hanya karena penampilannya yang hot.
Wanita lebih tertarik dengan kepribadian dan sumber daya seorang Pria, sedangkan pria cenderung mengidolakan penampilan fisik wanita, dan bisa mengorbankan banyak sifat lainnya hanya demi mendapatkan hal yang paling menarik dengan seorang wanita.

Kulit wanita juga lebih cepat menunjukkan keriput dibanding pria. Di sisi lain, pria lebih cepat mengalami penurunan jaringan otak, dan kemungkinan pria mengalami kebotakan lebih tinggi dibandingkan wanita.
Hal itu karena aliran darah ke otak pada wanita lebih cepat dibanding pria. Terkait atas kromosom X. Wanita dan pria mempersepsikan rasa sakit dalam arti yang berbeda.
Studi menunjukkan bahwa wanita lebih membutuhkan morfin lebih banyak daripada pria untuk mengurangi rasa sakit dalam tingkat yang sama.
Studi juga membuktikan bahwa wanita menunjukkan rasa sakit tersebut dengan suara, dan mencari tindakan penyembuhan lebih cepat dibanding pria.
Pada saat rasa sakit terjadi, pria mengaktifkan amygdala kanan (terkait dengan fungsi eksternal) sedangkan wanita amygdala kiri (fungsi internal).
Hal inilah yang menyebabkan wanita merasakan sakit melebihi pria, walaupun mereka dapat menangani rasa sakit lebih baik (sebagai contoh saat melahirkan).

Wanita di sisi lain, justru akan menjadi tertekan jika tidak berbagi masalah yang sedang mereka hadapi dengan teman-teman mereka, walaupun jika teman-teman mereka tidak mampu memberikan solusi.
Namun ini biasanya justru bisa menjadi sumber konflik utama dalam sebuah hubungan, dimana ketika seorang wanita memberitahukan kepada suaminya tentang masalah yang dihadapi, dengan maksud ingin berbagi dengan dia.
Akan tetapi kemudian wanita menjadi terkejut dengan jawaban sepihak pria (yang dimaksudkan untuk memberikan solusi untuk masalah ini).
Ini juga merupakan alasan kenapa wanita bisa pergi ke kamar mandi bersama-sama dengan teman-teman sesama wanita, mereka hanya ingin berbagi pengalaman bersama-sama disuatu tempat, di mana yang paling dianggap tidak ada orang yang bisa melihat mereka.
Wanita secara biologis akan menghindari konflik, kecuali beberapa faktor psikologis lain yang mempengaruhi sifat asli mereka (seperti membenci identitas mereka, melihat protes maskulin).
Disisi lain, Pria pada umumnya jauh lebih agresif. Penelitian menunjukkan, bahwa laki-laki lebih baik dalam hal mengenali wajah yang sedang marah, daripada wanita. Hal ini yang memungkinkan Pria dengan cepat bisa mengenali siapa lawan-lawan mereka.
Seorang wanita yang khas, akan mencoba untuk menghindari konflik dan menjaga perdamaian, sementara seorang pria yang khas, tidak akan mundur jika seseorang sedang mengancam atau menantangnya.
Pria pada umumnya bisa mengambil keputusan tanpa terpengaruh emosi, sementara kebanyakan wanita pada umumnya lebih mempertimbangkan faktor-faktor lain yang terkait dengan emosi yang umumnya diabaikan oleh pria.
Pada intinya wanita lebih mengedepankan perasaan, sedangkan pria lebih mengedepankan logika dalam berfikir mereka.

Pria lebih kuat terkait dengan penggunaan otak kiri, sedangkan wanita, lebih kuat terhadap otak kanan. Hal ini nampaknya menyebabkan kenapa kebanyakan pria lebih terkesan kaku dalam berperilaku, dan juga dalam hubungan sosialnya.
Sedangkan kaum wanita lebih gampang dalam mengekspresikan segala hal, terkait masalah-masalah hubungan social dan pertemanan.

Beberapa fakta menyebutkan, kalau kaum perempuan cenderung lebih emosional dalam hal menenggapi masalah.
Hal itu erat kaitannya dengan siklus menstruasi yang dialami kaum perempuan, menyebabkan mereka sulit mengendalikan diri.
Apalagi kalau masalah untung rugi, kaum wanita lebih sensitive dan akan complain bila menyangkut urusan duit.
Bisa memahami suatu masalah dengan lebih baik atau kurang daripada yang lain, tergantung individualis masing-masing.
Dalam realita kehidupan, laki-laki dan perempuan dapat saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga hubungan akan menjadi setara.
(www.tahupedia.com)
(www.Brightside.me)
(www.brillo.net)
(www.tipscaraterbaik.com)