17 Jenis Aliran Seni Lukis
Kemunculan seni lukis sebenarnya sudah sejak dahulu kala, dimana seni ini menjadi salah satu bagian dari seni rupa yang diekspresikan melalui bidang dua dimensi, sperti papan, kertas, kanvas dan lain-lain.
Seni lukis memiliki aliran yang beragam, dan berkembang seiring perkembangan zaman. Seni ini juga lebih mengedepankan ekspresi dari sang seniman, sehingga kental dangan kesan artistic dan dramatis. Berikut 17 Jenis Aliran Seni Lukis dari masa ke masa.
1. Klasikisme
Aliran seni ini menampilkan gambar secara klasik, serta mempunyai karakter dan ciri tersendiri. Aliran ini sangat diminati, karena memiliki arsitektur unik, klasik dan dianggap sebagai arsitektur yang bermutu tinggi, sehingga gaya baru ( neo klasikisme ) seakan hilang dan aliran klasikisme semakin kuat.
2. Abstraksionisme
Seni Abstrak adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak memvisualisasikan wujud dalam dunia murni, tetapi memakai warna dan wujud dalam cara non representasional.
Lukisan abstrak merupakan bentuk khayalan seni yang di buat oleh seniman dalam memilih dasar bentuk wujudnya, sehingga bentuk dari rupanya menjadi eksklusif, yang tidak akan diingat meskipun ditemui dalam alam konkret.
3. Realisme
Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Prancis, sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.
Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya, sebagaimana tampilan dalam kehidupan sehari-hari, tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.
Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Prancis meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan Jean François Millet.
4. Gotik
Seni gotik biasanya digunakan untuk menentukan periode seni di semua masa. Pada awal perkembangan seni Gotik, yang paling terkenal adalah patung-patung monumen yang umumnya dibangun di dinding Katedral dan biara.
Seni ini juga lebih dominan dan kental dengan nuansa kekristenan yang sering tampak di Alun-alun sepanjang Eropa di Abad Pertengahan. Seperti seni Romawi, seni Gotik dicirikan sebagai seni religius
Kristen dan Maria yang luar biasa; dapat diamati dalam patung, lukisan dan bahkan dalam esensi simbolis dari kaca patri gothic dari katedral.
5. Naturalisme
Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan alam nyata, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam.
Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah, pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam. Ini seni lukis yang menyerupai realisme, tapi ditambahkan menjadi lebih indah.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini.
6. Romantisme
Istilah Romantisisme pertama kali digunakan di Jerman pada akhir 1700-an oleh para kritikus August dan Friedrich Schlegal yang menulis buku kritik berjudul romantische Poesie (puisi romantik). Dan digagas oleh penyair inggris William Wordsworth di tahun 1815-an.
Romantisisme sudah mulai mengeksplorasi bentuk estetis lain yang tidak hanya mencari keindahan suatu objek belaka, tapi juga menggali nilai luhur yang agung dari suatu subjek, sebagai pengganti kecantikan dan keindahan fisik.
Aliran Romantisme merupakan aliran seni lukis yang berusaha menampilkan suatu lukisan dengan indah dan fantastik. Aliran Romantisme melukiskan tentang suatu hal yang bersifat romance, seperti sebuah tragedi, sejarah maupun pemandangan alam.
7. Impresionisme
Impresionisme merupakan seni lukis dengan sapuan kuas yang relatif kecil, tipis, namun terlihat, komposisi terbuka, penekanan pada penggambaran cahaya yang akurat dalam kualitasnya yang berubah-ubah (sering menonjolkan efek berlalunya waktu), materi pelajaran biasa, inklusi gerakan sebagai elemen penting dari persepsi dan pengalaman manusia, dan sudut pandang yang tidak biasa.
Perkembangan impresionisme dalam seni visual segera diikuti oleh gaya analog di media lain yang kemudian dikenal sebagai musik impresionis dan sastra impresionis.
Pointilisme disebut pertama kali dengan nama divisionisme. Dengan karakteristik warna-warna yang bukan merupakan warna primer, dibentuk secara visual dengan mendekatkan beberapa warna primer.
Sementara pointilisme menggambarkan sebuah objek menggunakan titik-titik. kecil untuk menciptakan bentuk dan struktur, dengan maksud, memanipulasi ketidaksensitifan mata dalam meneliti detail kumpulan titik, hingga mampu memberikan kesan keberadaan bidang atau warna baru.
9. Fauvisme
Konsep dasar fauvisme disebut pertama kali pada tahun 1888, dari komentar Paul Gauguin kepada Paul Sérusier. "Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning.
Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."
Aliran Fauvisme tidak memperlihatkan teknik yang sama dan konsisten, tetapi selalu mengandung ciri-ciri yang sama yaitu kekuatan warna, garis blabar yang putus-putus, dan penampilan yang serba tidak teratur (disorganized appearance).
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis.Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa, harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
10. Ekspresionisme
Istilah aliran Ekspresionisme juga pada awalnya sering digunakan untuk mengkategorikan para seniman Post -Impresionisme. Itu sebabnya mengapa Vincent Van Gogh juga sering disebut sebagai pengusung aliran Ekspresionisme.
Vincent juga dapat dikatakan sebagai seorang ekspresionis, Karena ia merupakan salah satu Tokoh penting dari kemunculan aliran ini. Para Ekspresionis hanya berusaha untuk mengekspresikan dunia yang diingat dan dirasakan oleh mereka.
11. Kubisme
Cabang pertama kubisme, yaitu Kubisme Analitis, adalah gerakan seni radikal dan berpengaruh yang muncul antara 1907 dan 1911 di Prancis.
Kubisme adalah sebuah gerakan seni avant garde abad ke-20 yang dirintis oleh Pablo Picasso dan Georges Braque. Gerakan seni ini membuat revolusi dalam lukisan dan pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan sejenis dalam musik dan sastra.
12. Dadaisme
Mereka hendak membuat sebuah pergerakan yang menegaskan oposisi mereka terhadap permasalahan-permasalahan di Eropa kala itu, khususnya pemikiran para borjuis nasionalis dan kolonial kapitalis.
Dadaisme adalah aliran yang tidak ingin membuat suatu karya indah secara fisik, namun bermuatan kritik tajam, pesan perdamaian atau pesan sosial lain dengan cara membuat sindiran tidak langsung, hingga ke ungkapan langsung yang provokatif terhadap kaum-kaum yang dianggap memberikan pengaruh negatif pada kelangsungan hidup manusia.
Aliran dadaisme menggunakan tema-tema yang bertentangan dengan seni tinggi Eropa yang dianggap sebagai aliran mainstream pada masa itu.
Mereka menggunakan tema-tema yang mengerikan, terkadang justru kekanak-kanakan atau naif, hingga ke tema-tema mistis yang menyeramkan, atau apapun yang tidak menunjukan keindahan estetis bergaya seni yang telah mapan sebelumnya.
13. Futurisme
Futurisme merupakan aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis. Aliran ini mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain. Artinya bahwa, huruf digunakan sebagai lambang rupa untuk menyampaikan suatu makna. Bagaimana menangkap unsur gerak dan kecepatan dalam lukisan.
Surealisme adalah aliran yang menghadirkan kontradiksi antara mimpi dan realita menjadi nyata dalam gambar yang memperlihatkan objek nyata, keadaan yang tidak mungkin terjadi, seperti dalam mimpi atau alam bawah sadar manusia.
Aliran Seni Rupa Surealisme adalah salah satu gerakan yang paling besar di abad ke-20. Alirann ini diproklamirkan oleh Andre Breton, seorang Sastrawan Dada dalam tulisan Manifesto Surealisnya pada tahun 1924. Aliran ini bermula dari dunia sastra, dan berujung menular ke dunia seni rupa.
Beberapa ahli berpendapat bahwa aliran ini telah muncul dari tahun 1917, melalui karya Giorgi de Chirico, the Grand Metaphysical Interior. Lukisan ini menghadirkan pemandangan tengah kota dengan gaya yang tampak seperti halusinasi.
15. Optical
Pada tahun 1930 seniman grafik asal belanda M.C Escher, membuat karya seni Litografi yang dia buat di Italia. Karyanya merupakan pengolahan yang mendasar antara ruang dan prespektif yang sangat unik dengan bentuk-bentuk yang mendetail.
Karya Escher waktu itu berbentuk figur dan latar, dengan melalui pengolahan bentuk ground dan langit menjadi bentuk burung yang tepat dan sempurna.
Seni optikal adalah metode melukis yang memperhatikan interaksi antara ilusi dan menggabungkan pengertian serta penglihatan.
Pop art yang berasal dari kata popular art adalah aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti surat kabar, televisi, iklan, media sosial, dan lain-lain.
17. Kontemporer
Seni kontemporer merupakan salah satu jenis dari seni rupa yang terakhir setelah seni rupa tradisional dan seni rupa modern.
Kontemporer juga dapat disebut sebagai masa kini, dimana dalam setiap hasil kesenian yang diperoleh, tidak terikat oleh zaman dahulu dan merupakan dampak dari berkembangnya modernisasi saat ini.
Jika dikupas secara rinci, kontemporer ini terdiri dari 2 kata, Co dan Tempo. Co memiliki arti bersama, sedangkan tempo memiliki arti waktu. Bisa juga diartikan bahwa, kesenian yang dihasilkan mengikuti trend saat ini.
Sumber Referensi :
https://serupa.id/
www.wikipedia.org