Breaking News

Apa Yang Salah Dengan Rokok

Apa Yang Salah Dengan Rokok

Pecandu rokok dapat dikategorikan sebagai orang yang dianggap jauh dari kesan sehat. Sampai- sampai, semakin tinggi tekanan bagi para perokok.

Mulai dari larangan merokok di tempat umum, slogan anti rokok yang fulgar, sensor rokok pada penyiaran, kenaikan cukai harga rokok, sampai dengan klaim para dokter bahwa rokok dapat menyebabkan kematian.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan semua itu, tapi kian hari kian terasa diskriminasinya. Selama ini, belum ada yang terlalu ekstrim menjawab klaim para ahli, apalagi menentang kebijkan pemerintah.

Bukan karena tidak peduli, tapi karena sudah nyaman dengan aktivitas asap, makanya para perokok lebih memilih malas tahu. Padahal sebenarnya kesal juga. Berikut ini macam-macam diskriminasi rokok atau Apa Yang Salah Dengan Rokok.
 

Statistik

Apa Yang Salah Dengan RokokJika kita pergi ke para ahli karena keluhan batuk atau sakit tenggorokan, pasti kita ditanya “Apakah Anda Seorang Perokok”. Kalau jawabnya ya, maka kata para ahli solusinya “Jangan Merokok”.

Sederhana, tapi menjengkelkan juga solusi para ahli ini. Bukannya cari tau penyebab dan obatnya, tapi malah rokok yang disalahkan. Padahal penyebab batuk kan’ banyak, tapi yang banyak itu justru adem.

Angka statistik di Indonesia untuk kematian akibat rokok, rata-rata tercatat 427.948 orang pertahun (TSCS) atau 6.4 juta di seluruh dunia.

Coba dihitung deh, karena kata si anu, jika angka itu dibagi dengan 514 kabupaten/kota, dibagi lagi dengan 365 hari pertahun. Jadinya disetiap kabupaten, ada 2 orang/ hari yang meninggal. Makanya katanya kita tidak pernah tahu jika ada orang yang meninggal karena rokok.

Kalau angka itu hanya perkiraan untuk satu hari saja, maka mustahil kita tahu jika ada orang yang meninggal karena rokok.

Pembandingnya si anu pake yang kecil sih’, jadi seakan-akan ngertinya hanya sehari saja. Ini bicara tentang kejadian yang berlangsung terus menerus seumur hidup kita.

Kalau angka tadi jadinya setiap hari, coba deh hitung dulu. Dalam satu minggu saja ada 14 orang, 1 bulan 60 orang, 1 tahun 720 orang.

720 orang itu banyak loh. Sekalipun kabupatennya teramat luas, justru aneh jika seumur hidup kita, ada 720 orang yang meninggal karena rokok setiap tahun dikabupaten kita, tapi satu orangpun tidak pernah kita tau.

Jika hanya karena seorang perokok meninggal, lalu divonis disebabkan oleh rokok, ‘’Terlalu’’.Apalagi sampai memasukan daftar orang batuk ke satatistik.

Slogan Anti Rokok

Apa Yang Salah Dengan RokokDimanapun kita pergi ketempat umum, pasti banyak kita temukan kalimat “Dilarang Merokok”, atau dalam bahasa inggrisnya “No Smoking”.

Sebenarnya wajar, karena memang asap rokok sangat mengganggu, apalagi bagi para ibu-ibu dan tante-tante yang cerewetnya ember.

Semua perokok pasti setuju, kalau sebenarnya muak juga dengan slogan anti rokok ini. Apalagi yang terdapat pada bungkus rokok yang kelihatannya fulgar. ‘’Mending tidak peduli dibanding pusing’’.

Kalau karena alasan kesehatan sehingga hanya merokok yang dilarang ditempat-tempat umum, coba pikir dulu, bahaya mana rokok sama lemak?. Para ahli mengklaim bahwa pembunuh nomor satu didunia itu karena penyakit jantung.

Penyakit jantung disebabkan oleh lemak yang mempersempit pembulu darah ke jantung. Ini tidak lain karena mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak. Kalau masalah karbodioksida, itu bukan hanya rokok kan?, tapi polusi bahkaan efeknya lebih bahaya disbanding rokok.

Merokok dibilang menyebabkan kanker, tapi kankernya yang mana? ngak tau juga!. Semua kanker dikatakan karena rokok, buah kakau juga penyakitnya dibilang kanker. Apa hubungannya coba!.

Kalau kanker paru-paru yang dianggap paling rentan dengan asap rokok, sehingga rokok dianggap penyebab kanker paru-paru, coba deh cari tau, asal mula penyakit kanker paru-paru itu karena apa?.

Kalau dibungkus rokok ada slogan anti rokoknya, semua piring dirumah makan jugakan harusnya ada slogan anti kelebihan lemak. Biar adil to!.

Harga Rokok Mahal

Apa Yang Salah Dengan RokokSemakin lama, harga rokok semakin naik gila-gilaan. Seiring dengan aturan perdagangan yang nomornya, bla..bla..bla..”malas tau deh!”. Lagi-lagi alasannya, karena angka statistick kesehatan.

Padahalkan kalau dicari tahu asalnya, tidak ada yang spesifik berasal dari rokok. Justru aneh juga kalau semua jenis penyakit disebut karena rokok.

Produk hewani seperti daging dan ikan yang mengandung lemak tinggi, justru diklaim menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Semua makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, jagung , roti, diteliti dapat menyebabkan diabetes. Bahkan produk sayuran seperti kangkung dan kacang panjang, dianggap dapat menyebabkan penyakit asam urat.

Para pengusaha rokok rata rata semuanya konglomerat. Wajar saja ya, kan mereka pengusaha dan pekerja keras, bukannya korupsi.

Kalau di pemerintahan kan’ kalau ngak koruspsi, susah kayanya. Mending jadi pengusaha , supaya jangan main pangkas aja, apalagi solusinya ‘’harga rokok naik’’.

Kemiskinan

Apa Yang Salah Dengan RokokStatement dari para ahli mengatakan rokok memberi pengaruh besar pada inflasi di Indonesia. Dan berperan besar menyebabkan angka kemiskinan .

BPS mengatakan untuk daerah perkotaan, beras dan rokok kretek filter berperan dalam garis kemiskinan dengan masing-masing memberi andil sejumlah 19,67% dan 11,65%. Sedangkan di daerah desa, beras dan rokok kretek filter memberi andil sejumlah 26,76% dan 8,70%.

Tapi kenyataannya, industri rokok menyerap paling banyak tenaga kerja. Menurut data Kementerian Perindustrian, total tenaga kerja yang diserap sektor IHT sebanyak 5,9 juta orang, terdiri dari 4,28 juta pekerja di sektor manufaktur dan distribusi. Sementara sisanya 1,7 juta pekerja di sektor perkebunan.

Ada juga kata stackholder, karena harga rokok naik, pasar dibanjiri rokok illegal, sehingga volume produksi rokok legal menurun.

Kata GAPRI, pemerintah tidak peduli dengan petani tembakau dan tenaga kerja, shingga memberatkan industry tembakau diindonesia.

GAPINDO mengatakan, industry rokok stagnan bahkan menurun, menyebabkan pasar kian sensitive terhadap harga.

Jadi sebenarnya, perokoklah yang terkena dampak solusi aneh pemerintah, dan perokok yang menanggung kenaikan harga.

Dampak Rokok ‘’Merusak’’

Apa Yang Salah Dengan RokokKalau dikatakan rokok mengganggu kesehatan, “benar”. Namun kalau sampai dikatakan merusak apalagi membunuh, barangkali sudah berlebihan.

Efek samping rokok sebenarnya adala ‘’mengganggu’’, bukan ‘’merusak’’. Pertama, nafas seorang perokok cenderung lebih pendek dibanding yang tidak merokok. Tapi bukan berarti umur jadi pendek juga. Tidak terhitung jumlah seorang perokok yang berumur panjang, tapi juga sebaliknya.

Yang kedua mengurangi produktifitas. Kaum perokok membutuhan waktu lebih banyak dalam bekerja dibanding yang tidak. Tapi seakan tidak mau kalah, perokok cenderung bekerja lebih efektif dan berkualitas dibanding yang tidak. Didunia seni khususnya, para pecandu rokok dominan berkarya dengan cara fenomenal.

Ketiga, bikin kantong bolong. Ini bukan lagi teori, tapi fakta. Apalagi sampe hubungannya kerumah tangga, sangat berbahaya.

Teori

Apa Yang Salah Dengan RokokAda teori yang beredar , dan hampir semua orang pasti pernah mendengar kalimat ini. “Mengisap Rokok Sebatang Sehari, Sama Dengan Mengurangi Umur Sehari”.

Tapi karena sudah terlalu lama soalnya teori ini beredar, makanya asal usulnya juga jadi tidak jelas. Dan banyak juga teori yang serupa tapi tak sama.

Heran, karena ada orang yang bisa mengukur umur seseorang dengan hanya bermodalkan sebatang rokok. Peramalpun tidak pasti juga, karena teori ini erat kaitannya dengan nyawa soalnya. Jadi, kayaknya tidak jauh-jauh dari lingkup kesehatan.

Sebenarnya dengan teori ini bisa saja meramal umur seseorang, apalagi jika datanya akurat. Misalnya, seorang yang merokok sejak umur 18 tahun. Mulai kecanduan dan tidak bisa berhenti merokok sejak umur 20 tahun. Sejak saat itu, ia mengkonsumsi rata-rata 24 batang dalam sehari. Jika umurnya sudah 30 tahun, kapan kira-kira dia mati?!. Harusnyakan mudah saja jawabnya!.

Jangan bilang kalau jawabannya, ‘’hidup mati seseorang ditangan Tuhan’’. Karena disitulah kelirunya, “Manusia yang bikin teori, Tuhan yang disuruh jawab”.

Warning

Apa Yang Salah Dengan RokokKalau larangan merokok ditempat-tempat umum, mungkin masih bisa dikatakan wajar ya, karena betul mengganggu.Tapi kalau sudah sampai diskriminasi, sehingga ada yang menganggap seorang perokok sebagai penyebar racun, ini benar sudah kelewatan.

Kenapa tidak sekalian semua mesin didunia dimusnahkan, termasuk mengeluarkan aturan batasan penggunaan bahan konsumsi perorang, tutup semua pabrik industri, pecat semua buruh pabrik, larangan pertanian dan perkebunan bahan rokok, musnahkan semua pohon cengkeh dan tembakau, lalu kemudian ‘’mati saja’’.

Karena suatu saat, perokok pasti mati, yang tidak merokok juga mati. Semua orang punya pilihan untuk merokok atau tidak. Yang merokok harusnya tahu diri dan situasi, dan bagi yang tidak merokok, hindari saja kan, jangan diskriminasi!.